BUDIDAYA AYAM PERUVIAN

Ayam ini menurut sumber berasal dari brasil, ada bermacam varian warna, bentuk dan ukuran. Pada saat sekarang jenis ayam ini telah banyak tersebar di Indonesia. Ini adalah gambar dari ayam Peruvian

Cara budidaya

Pendahuluan

Sejak lama masyarakat Indonesia telah beternak ayam, seperti dapat kita lihat di desa-desa umunya masyarakat memelihara dengan cara umbaran. Demikian juga dengan ayam Peruvian cara memeliharanya hampir sama dengan ayam kampung. Hanya saja karena pada saat ini bibit ayam Peruvian masih mahal maka sering peternak memerlakukan dengan khusus. Secara alamiah ayam akan lebih senang jika dilepas. Namun demikian karena perkembangan masyarakata menjadi besar maka paling ideal adalah dengan cara diumbar namun tetap diberi jaring. Dengan cara seperti ini meberikan peluang ayam untuk hidup secara alami namun juga dapat mengontrol adanya hama dan penyakit. Terutama pada penyakit ayam yang sering menyerang secata masal. Maka dengan cara dijaring, kondisi kesehatan ayam bias terkontrol. Seperti budidaya yang kami laukan, kami menjaring lahan seluas 10 are atau 1000 m2. Di dalam budidaya ayam juga tidak hanay terdapat ayam tetapi juga ada budiaya kambing dan budidaya papaya. Dengan cara seperti ini kita dapat banyak keuntungan, dimana kambing akan menghasilkan kotoran yang diolah menjadi kompos. Umumnya kompos akan menghasilkan cacing, dimana cacing merupakan sumber protein yang dibutuhkan ayam dan meningkatkan produksi telur. Kecuali itu di dalam lahan juga dapat ditanami papaya. Pepaya akan menghasilkan buah, dimana harga papaya merupakan buah yang dapat berporduksi sepanjang tahun, sehingga dapat digunakan sebagai pakan tambahan vitamin untuk ayam. Bahkan untuk kami produksi papaya kita jual dengan harga Rp. 10.000 kg.

Persiapan Breeding

Ayam yang siap dibreeding biasanya sudah berumur lebih dari enam bulan, cirri-cirinya ayam sering mengeluarkan suara untuk betina, bila didekati jantan tidak takuk, kalau dipegang sayapnya agak mengembang tanda birahi.

Bila sudah ada ciri-ciri di atas, maka ayam siap untuk di lakukan breeding, langkahnya sebagai berikut :

  1. Mandikan ayam, caranya dengan mebasahi ayam dengan air dingin dengan lap, setelah itu dikasih sabun lalu bilas dengan air bersih sampai bersih. Bila dilihat pada bada ayam terdapat banyak kutu maka setelah dimandikan disemprot atau ditaburi obat kutu sesuai dosis yang diajurkan. Bila tidak ada kutu cukup dilap dengan handuk supaya cepat kering. Usahakan pada saat mandikan ayam cuaca lagi bagus, jangan mendung (pada saat mendung sering ayam kedinginan), Idealnya dimandikan jam 08.00-10.00). Setelah itu dijemur dibawah sinar matahari pagi.
  2. Ayam diberi pakan sambil dijemur. Sampai bulu-bulu mengering (kira-kira 1 jam). Setelah itu diberi makan, untuk betina dilepas untuk mencari rumput. Sedangkan pejantan dapat dikurung di bawah pohon (daerah yang teduh).
  3. Sore hari ayam dapat dikawinkan dengan cara di campur dalam 1 kandang atau dengan system kawin duduk. Caranya betinanya dipegang, lalu dekatkan dengan pejantan. Bila sudah kawin dapat dipisahkan pada kandang yang berbeda, seteh beberapa saat dapat dikawin kan lagi dengan cara yang sama.
  4. Ayam betina yang sudah mau bertelur kelihatan gelisah dan akan mencari tempat untuk bertelur. Sediakan tempat bertelur di kandang atau di tempat lainnya biasanya sarang dapat berupa kotak atau keranjang yang diisi rumput kering atau jerami kering.
  5. Setelah mendapatkan tempat bertelur segera ayam betina akan bertelur. Jarak antar bertelur tergantung dari indukan dan pakan. Ada ayam yang dapat bertelur secara terus menerus setiap hari atau 2 hari sekali. Setelah mancapai kurang lebih 10 buah, akan mengeram semala 21 hari

Tips Memelihara Ayam Peruvian

Karena jenis ayam ini bibitnya relatif mahal untuk daerah Indoensea, khususnya di daerah Bali dan Lombok. Saran untuk peternak pemula adalah memelihara dengan populasi yang kecil. Walaupun mungkin punya modal besar, namun karena ayam sewaktu-waktu ada penyakit maka perlu kehati-hatian. Bila pada awal budidaya telah berhasil maka period eke dua dapat memperbanyak populasi ayam tersebut (learning by doing).

Managmen Produksi

Managemen produksi ayam Peruvian paling ideal adalah pada musim kemarau. Pada saat musim kemarau daya tetas cukup tinggi mencapai 90 %. Kecuali itu DOC juga prosentase hidup cukup tinggi hal ini karena tingkat kelembaban lebih stabil. Bebbeda pada saat musim hujan biasanya suhu relatif lebih dingin. Pengalama kami 3 kali menetas anak ayam mati semua hanya sisa satu. Pada akhir bulan Mei, umunya ayam akan mulai mengeram lagi. Saat masuk musim kemarau adalah saat paling baik melakukan breeding.

Bila sudah banyak bibit yang dihasilkan maka beternak Peruvian dapat dilakukan sepanjang tahun. Hal ini karena banyaknya permintaan ayam Peruvian di Indonesia saat ini.

Produksi

Umunya indukan ayam peruvian akan bertelur sebanyak 8-12 telur. Setelah selesai bertelur akan mengeram selama 21 hari, ayam ini juga pandai mengasuh anak-anaknya. Namun jika dipisah dan dipelihara di di box dengeng bantuan lampu maka indukan akan bertelur lagi setelah kurang lebih 28 hari.

Pakan

Pakan ayam yang ideal adalah biji-bijan dan butiran ayam. Idealnya ayam diberi pakan berupa jagung, beras merah, dedak dan bitiran ayam aduan. Dedak sebaiknya direbus dahulu supaya tidak merusak tembolok.

Bersambung……………….

2 thoughts on “BUDIDAYA AYAM PERUVIAN

  1. admin Post author

    hampir sama perawatan ayam nya, untuk ayam kecil diberi BR 1, dapat dipelihara dengan induknya atau dipisah dengan diberi lampu sebagai penghangat. Apabila anak nya dipisah harus ditutup ketika malam hari supaya tidak terkena nyamuk atau angin malam. Setelah umur 2 minggu kadang di lepas sebentar pada saat pagi hari, untuk mandi debu dan berterbangan. Setelah 1 bulan sering diumbar tetapi malam hari harus tetap dijaga kandangnya tidak terkena nyamuk dan angin.
    Mulai 2 bulan bisa dilepas sampai umur 3-4 bulan, sehingga makan rumput. Ayam yang dilepas badannya lebih bagus karena tumbuh secara alami

Tinggalkan Balasan

Alamat surel Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *