Author Archives: admin

MODUL 1. PELATIHAN TEKNIK BUDIDAYA KOPI DENGAN PERMACULTURE DESAIN

Published by:

MODUL 1

PELATIHAN TEKNIK BUDIDAYA KOPIKopi_panen_web

Pengantar

Produktivitas dan mutu kopi yang relatif rendah memerlukan upaya yang sungguh-sungguh untuk memperbaikinya. Melalui pelatihan ini para peserta akan mampu menerapkan teknik budidaya dan pengolahan hasil tanaman kopi secara benar sehingga produktivitas dan mutunya dapat ditingkatkan. Tuntutan di pasar internasional kopi dihasilkan dari kebun organik.  Continue reading

Guide to set up a semi-industrial compost park

Published by:

Kompos_1

Preparation necessities:
– Flat plot of land with good access. Size according to planned size of compost park.
– Pallets enough to make the necessary amount of compost boxes, hammer, nails, ropes.
– Shovel, rake, plastic sheets, big sift, bags, scales, string, transport.
Getting the park ready:
Make a lane of boxes according to the pallets size by nailing the pallets together forming consecutive U shapes.
The U shaped boxes will only be closed up when they are in use.
If you make more than one lane of compost boxes, make sure you leave enough space between 2 lanes to pass easily with the transport. Continue reading

Permaculture Lombok

Published by:

PorangkelorPermaculture_1Pepaya&ayammurbeiLemon_1Permakultur adalah cabang ilmu desain ekologis, teknik ekologis, dan desain lingkungan yang mengembangkan arsitektur berkelanjutan dan sistem pertanian swadaya berdasarkan ekosistem alam. Inti dari permakultur adalah: Peduli bumi karena tanpa bumi yang sehat, manusia tidak bisa sejahtera.1
Permaculture Lombok dipraktekkan diawali dengan mengikuti pertemuan GEF SGP Indonesia di Bali tahun 2013 antar pelaku /pengelola sumber daya alam.
Ketika kunjung lapang tiap kelompok dibagi berbagai bidang diantaranya kerajinan, makanan, konservasi dan pariwisata, kami masuk kelompok makanan (food), jadi tidak ikut kunjung lapang di Bali tentang permaculture, tetapi mendapat cerita dari teman-teman lain yang ikut. Setelah pulang dari Bali kami mulai berpikir untuk mengembangakan permaculture di Lombok. Kebetulan setelah itu, kami berdiskusi dengan Els Houttave (Relawan sampah dari Belgia), dia sempat mengajarkan tentang “close loop gardens”. Berangkat dari situ kami mencoba belajar mengembangkan model pertanain permaculture. Beberapa syarat tanaman yang dikembangkan adalah sebisa mungkin tanaman lokal, mudah didapat, tidak perlu banyak perawatan sehingga meminimalkan biaya. Dalam membuat desain prinsip dasarnya adalah memadaukan tanaman harus saling cocok, tanaman bisa hidup berdampingan antara tanaman toleran dan intoleran, untuk posisi tanaman yang kecil diletakkan di depan, yang besar diletakkan di belakang.
Pada prinsipnya, pertanian permaculture yang lebih mendasar adalah bagaimana kombinasi tanaman yang kita tanaman saling berasosiasi dan membutuhkan, sehingga hama dan penyakit masih di ambang normal tanpa harus menggendalikan dengan pestisida kimia, serta tidak memberikan pupuk kimia. Tanaman yang tumbuh harus ditata sesuai dengan seni dan lanskap, dimana tanaman rendah harus di letakkan di depan dan tanaman yang tinggi diletakkan di belakang. Harapannya dengan seperti ini akan meminimalkan biaya perawatan. Kami mengupayakan jenis tanaman-tanaman lokal, sebagai penghasil makanan, obat, hijauan makanan ternak serta tumbuhan penarik hama.
Tujuan kami adalah dengan menanam tanaman beragam adalah mendapatkan tanaman sebagai sumber gizi keluarga, tumbuhan obat dan hijauan makanan ternak. Konsep dasarnya menggunakan sedikit input dari luar atau tanpa input dari luar, ini berarti tidak ada pupuk kimia, tidak ada pestisida kimia. Pengembangan model ini, tentu akan menjadi sulit pada saat awal mengembangkannya, tetapi setelah 3 tahun menjadi sangat indah dengan banyak nutrisi, sumber nitrogen yang dikat oleh tanaman famili Leguminosae, banyak serangga serta burung kecil yang datang dengan bernyanyi riang gembira, sesekali burung pipit datang untuk mengambil sorgum kami.
Untuk mendukung kebutuhan hara, kami memelihara kambing, kelinci, ayam. Ternak ini secara langsung akan menghasilkan sumber pupuk yang dapat diberikan ke lahan pertanian. Lahan pertanian yang secara kontinyu diberikan pupuk kandang dan kompos berbanding lurus dengan meningkatnya kesuburan tabah. Tanah yang subur akan meningkatkanketersediaan sumber hijauan makanan ternak. Keculai mendapatkan pupuk kandang, beternak kambing juga menghasilkan susu segar.

Pola tanam yang kami buat tidak mengikuti aturan, tetapi ditanam secara acak, sesaui dengan keperluan. Ada yang bentuknya garis, melengkung maupun lingkaran.
Jenis tanaman yang kami tanam yang dominan adalah jenis jeruk lemon, pepaya, kumis kucing, markisa, cabe, murbei dan lain-lain. Ada sekitar 40 jenis tanaman yang kami tanam di kebun ini. Untuk jenis hijauan makanan ternak kami menanam gamal, lamtoro, murbei, banten dan lain-lain.
Menjaga ekosistem mikroorganisme tanah dapat tercipta dengan mengembangkan berbgai jenis tanaman di atas tanah, stratifikasi tajuk sekaligus stratifikasi akar akan sangat mendukung dalam menciptakan keseimbangan ekosistem.
Kebun kami ditanam dengan akumulator dinamis yang meningkatkan aroma, kekuatan, potensi, dan kesehatan secara keseluruhan.
Terakhir yang menggemberikan adalah banyak orang datang untuk belajar, dan duduk sekedar menikmati indahnya kebun di tengah kota, bahkan saat ini kita bisa membuat pasar produk organik yang dapat dipetik langsung walaupun produksi dan jenisnya masih terbatas

Dengan pertanian permanen (Permaculture) kita mulai bergerak menuju masa depan yang lebih menyehatkan dan menjanjikan untuk generasi berikutnya.

Sumber Pustaka
https://id.wikipedia.org/wiki/Permakultur

TAMAN KUPU-KUPU MINI TANPA DIKANDANG

Published by:

Cabe_Permaculture Habitat_kupu

Habitat kupu-kupu, tanaman bunga dan cabai hidup bersama

Habitat kupu-kupu, tanaman bunga dan cabai hidup bersama

Awalnya kita mengembangkan pertanian intensif dengan menanam pepaya secara monoculture, pada tahun 2010. Secara ekonomi kita medapatkan keuntungan yang  baik. Kita memberikan pestisida secara intesif dibarengi dengan pemberian pupuk  kimia. Namun demikian ada yang hilang dalam ekositem kebun kecil tersebut, yaitu hilangnya biodiversitas rumput-rumputan maupun serangga.

Sejak itu serangga mulai hilang, tidak ada kupu-kupu yang berterbangan di pagi hari. Belalang sembah mulai tidak mudah ditemukan. Seiring berjalannya waktu mulai dirubah menjadi pertanian terpadu. Dengan mengembangkan budidaya kambing, ayam, kelinci dipadukan dengan mengembangkan tanaman sayuran dan bunga-bunga liar dibiarkan tumbuh. Dalam waktu kurang dari 2 tahun, kita mulai menjumpai kupu-kupu datang dan bertelur di berbagai tanaman yang ada.

Dampak yang luar biasa adalah hampir 50 % kebutuhan dapur dapat terpenuhi dari kebun mini. Sedangkan dari sisi ekologi lingkungan menjadi semakin sehat karena sudah tidak mengaplikasikan pestisida dan pupuk kimia. Justru yang datang adalah anak-anak muda yang hoby foto serangga, selanjutnya anak-anak TK banyak yang berkunjung untuk belajar.

Anak-anak bisa belajar biologi langsung dari alam sambil bermain, bisa melihat proses dari telur, kepompong dan menjadi kupu-kupu. Mereka bisa belajar memotret binatang kecil. Dan yang lebih penting generasi kecil sedang belajar menghargai alam………